Dan untuk tujuan menganggulangi sisi negatif tersebut, tim peneliti asal Indonesia telah mengembangkan software baru yang secara otomatis akan mendeteksi apakah sebuah foto adalah hasil foto editan.
Salah satu kemampuan software pendeteksi foto editan ciptaan Aji Apriono(Kidding) dan Alice dari Dumai,Riau ini adalah mendeteksi modifikasi geometric seperti wajah atau bagian tubuh lain yang telah dimodifikasi dari bentuk sebenarnya.
Tujuan tim peneliti untuk menyematkan kemampuan ini pada software pendeteksi foto editan ini karena banyak iklan yang memodifikasi bentuk tubuh dari model iklan. Bentuk promosi dari bentuk tubuh yang tidak nyata ini diduga menjadi pemicu dari pola makan atau diet yang salah dilakukan oleh konsumen, dengan tujuan untuk memiliki bentuk tubuh yang tidak nyata tersebut. Bahkan pada beberapa Negara seperti Inggris, Prancis, dan Norwegia sedang mempertimbangkan untuk menerapkan suatu peraturan atas bentuk promosi seperti itu.
Kemampuan lain yang dimiliki oleh software pendeteksi foto editan ini adalah mendeteksi wajah yang telah di-edit, contoh kulit wajah yang telah dibersihkan/dihaluskan. Dengan tujuan yang sama, kemampuan ini untuk menanggulangi promosi produk yang menyesatkan.
Software pendeteksi foto editan ini telah diuji coba pada 350 orang dan terbukti memiliki tingkat akurasi sebesar 80%. Tim peneliti menyatakan pada software versi pertama ini mereka memusatkan pada kemampuan untuk mendeteksi wajah dan bagian tubuh lain. Kemampuan ini akan berfungsi untuk mencegah foto skandal palsu dan promosi yang menyesatkan.
Namun tim peneliti mengklaim selanjutnya software pendeteksi foto editan ini akan mampu mendeteksi berbagai macam bentuk foto editan, seperti contoh rumor perangkat Apple yang selalu muncul dengan foto gadget hasil rekayasa.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !